KABUPATEN TEBO
A. Sejarah Perkembangan Kabupaten Tebo
Semangat reformasi tahun 1998 yang terjadi di
Indonesia memberi dampak yang besar pada pemerintahan Provinsi Jambi, baik pada
lembaga eksekutif maupun legislatifnya. Dalam hubungan itu Pemerintah Provinsi
Jambi melalui Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi Nomor 135/2465/Pem
Tahun 1999 memprogramkan Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II.
Dengan terbitnya Surat Gubernur Jambi tersebut ditindaklanjuti oleh Bupati
Bungo Tebo, Drs. H. Sofian Ali, dengan menerbitkan Surat Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Bungo Tebo Nomor 669 Tahun 1999 tentang Tim
Pelaksanaan Penerapan Pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo Tebo. Hal
yang sama didukung pula oleh DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bungo Tebo Nomor
170/271/1999 tanggal 21 Mei 1999.
B. PEMERINTAHAN KABUPATEN TEBO
1. Masa Bhakti Bupati Tebo Carateker (12
Oktober 1999-24 Mei 2001)
Drs. H.A. Madjid Mu’az, MM dilantik sebagai
sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Tebo oleh Menteri Dalam Negeri Ad Interim di
Jakarta. Tanggal 18 Oktober 1999 dilaksanakan acara pengantar tugas Bupati Tebo
oleh Gubernur Jambi yang diwakili Wakil Gubernur Drs.H. Hasyip Kalimudian Syam,
MM, yang diselengggarakan di Kantor Camat Muara Tebo pada tanggal 12 Oktober
1999
2. Masa Bakti Bupati Tebo Periode 2001-2006
Pada tanggal 16 Desember 2000 berdasarkan
Surat Gubernur Jambi atas nama Presiden RI Nomor 483 Tahun 2000 sebanyak 30
orang anggota DPRD Kabupaten Tebo diambil sumpah atau janjinya oleh Ketua
Pengadilan Negeri Muara Bungo, Sjofian Muchammad, SH. Sidang pleno DPRD
kabupaten Tebo pada tanggal 9 Mei 2001 memilih pasangan Drs.H.A. Madjid Mu'az,
MM dan Drs. H. Helmi Abdullah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tebo
untuk periode 2001 – 2006. Drs.H.A. Madjid Mu'az, MM dan Drs. H. Helmi Abdullah
dilantik oleh oleh Gubernur Jambi Drs.H. Zulkifli Nurdin, MBA atas nama
Presiden pada tanggal 25 Mei 2001.
3. Masa Bakti Bupati Kabupaten Tebo periode
2006-2011
Pemilihan bupati dan wakil bupati untuk
periode 2006 -2011 dilaksanakan secara langsung oleh masyarakat sesuai dengan
amanat undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pilkada
secara langsung untuk pertama kalinya di Kabupaten Tebo dilaksanakan pada
tanggal 25 April 2006.
Pelaksanaan pilkada tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, hal ini terlihat dari tingginya partisipasi
masyarakat dimana suara sah mencapai 83,45%. Dalam pilkada tersebut, Drs.H.A.
Madjid Mu'az, MM yang berpasangan dengan Sukandar, S.Kom, memperoleh suara
47,50%, mengalahkan tiga pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati lainnya.
Pada tanggal 12 Juni 2006, pasangan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Tebo terpilih, Drs.H.A.Madjid Mu'az, MM dan Sukandar,
S.Kom, dilantik oleh Gubernur Jambi Drs. H. Zulkifli Nurdin, MBA atas nama
Menteri Dalam Negeri di Aula Kantor DPRD Kabupaten Tebo.
4. Masa Bakti PJ Bupati Kabupaten Tebo (20
Juni 2011 – 27 Agustus 2011)
Proses Pemilukada yang menghabiskan waktu yang
relatif lama, menyebabkan terjadinya kekosongan jabatan bupati, agar roda
pemerintahan tetap berjalan, Gubernur Jambi menunjuk Ir. H. Haviz Husaini, MM
sebagai Penjabat Bupati Kabuapten Tebo yang dilantik pada tanggal 20 Juni 2011
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.15-472 Tahun 2011
tentang pengesahan pemberhentian Bupati Tebo dan Pengangkatan Penjabat Bupati
Tebo Provinsi Jambi tertanggal 16 Juni 2011. Sebelumnya, Gubernur Jambi
menunjuk H. Abdullah SH, MM menjadi Pelaksana Harian (Plh) Bupati Tebo.
5. Masa Bakti Bupati Kabupaten Tebo periode
2011 – 2016
Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Tebo
untuk periode 2011- 2016 dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2011 yang diikuti
oleh 3 pasang kandidat yaitu H. Sukandar, S.Kom, M.Si – Hamdi, S.Sos, MM, H.
Ridham Priskap, SH, MH,MM- Eko Putra HS, SH, M.Si dan Yopi muthalib, BBA, MBA -
Ir. H. Sri Saptoedi, MTP. Dalam Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Tebo
tersebut pasangan H. Sukandar, S.Kom, M.Si – Hamdi, S.Sos, MM terpilih menjadi
bupati dan wakil bupati Tebo periode 2011 – 2016.
Pada tanggal 27 Agustus 2011, Gubernur Jambi
Drs. H. Hasan Basri Agus, MM atas nama Menteri Dalam Negeri RI melantik
pasangan H. Sukandar, S.Kom, M.Si – Hamdi, S.Sos, MM menjadi bupati dan wakil
bupati Tebo periode 2011 – 2016 di gedung DPRD Kabupaten Tebo.
C. ARTI LAMBANG LOGO KABUPATEN TEBO
Arti Lambang Logo Kabupaten Tebo
- Perisai persegi lima melambangkan Rukun Islam dan Ideologi Pancasila
- Kubah Mesjid melambangkan bahwa mayoritas Penduduk Kabupaten Tebo beragama Islam
- Pintu atau kotak-kotak pada kubah mesjid yang terdiri dari enam buah melambangkan bahwa pada saat pembentukan Kabupaten Tebo terdiri dari enam kecamatan
- Padi nan duo belas kapas nan sepuluh melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran serta tanggal bulan berdirinya Kabupaten Tebo
- Rantai sembilan di sebelah kanan dan sembilan di sebelah kiri melambangkan persatuan dan kesatuan serta tahun berdirinya Kabupaten Tebo
- Kajang Lako melambangkan kebesaran dan merupakan alat transportasi pada masa Kesultanan Jambi
- Gong melambangkan salah satu alat komunikasi dan alat kesenian masyarakat Kabupaten Tebo
- Tali berpintal tigo yang mengikat gong melambangkan kesenian adat, syara' dan Pemrintah
- Keris berlengkuk tujuh yang tidak memakai ulu melambangkan kepatuhan terhadap hukum serta semangat menolak yang bathil dan khufur, tujuh bilangan ganjil berarti tidak memihak
- Galah dan Dayung, Galah adalah menunjukkan tekat untuk maju dan penolakan terhadap budaya asing yang negatif, Dayung adalah tanda kekompakan, kebersamaan dan bahu membahu untuk mencapai tujuan bersama
- Sungai melambangkan bahwa Kabupaten Tebo didominasi oleh daerah aliran sungai dan juga merupakan sarana transportasi masyarakat
- Pita yang bertuliskan "SEENTAK GALAH SERENGKUH DAYUNG" melambangkan identitas sosial, jatidiri, masyarakat Kabupaten Tebo
- Keluk Paku dalam Tudung layar Kajang Lako melambangkan ragam hias Kabupaten Tebo.
D. Batas wilayah
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
|
|
Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin
|
|
Kabupaten Bungo dan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat
|
|
Kabupaten Batanghari
|
E. Pembagian wilayah
- Tebo Tengah yang beribukota di Muara Tebo
- Rimbo Bujang yang beribukota di Wiroto Agung
- Rimbo Ilir yang beribukota di Karang Dadi
- Rimbo Ulu yang beribukota di Suka Damai
- VII Koto yang beribukota di Sungai Abang
- VII Koto Ilir yang beribukota di Balai Rajo
- Sumay yang beribukota di Teluk Singkawang
- Serai Serumpun yang beribukota di Sekutur Jaya
- Tengah Ilir yang beribukota di Mengupeh
- Tebo Ulu yang beribukota di Pulau Temiang
- Tebo Ilir yang beribukota di Sungai Bengkal
- Muara Tabir yang beribukota di Pintas Tuo
F. Kota Muara Tebo
Muara
Tebo merupakan ibukota Kabupaten Tebo akan dinaikkan menjadi
kotamadya. Sementara kecamatan Muara Tebo
yang beribukota di Listrik akan menjadi ibukota dari Kabupaten Tebo,
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :
Kabupaten Ini Memiliki 5 Kelurahan
Yaitu : - Untuk Kecamatan Tebo Tengah Memiliki 2 Kelurahan Yaitu
A.Kelurahan Tebing Tinggi B.Kelurahan Pasar Muara Tebo - Untuk Kecamatan Tebo
Ilir Memiliki 1 Kelurahan Yaitu: A. Kelurahn Sungai Bengkal - Untuk Kecamatan
Tebo Ulu Memiliki 1 Kelurahan Yaitu : A. Kelurahan Pulau Temiang - Untuk
Kecamatan Rimbo Bujang Memiliki 1 Kelurahan Yaitu : A. Kelurahan wirotho
agung
Sedangkan kecamatan yang baru dalam
perencanaan adalah Kecamatan Muara Tebo yang berpusat di Kota Muara Tebo
tersebut. Sekarang pembangunan di Kota Muara Tebo mulai digalakkan, termasuk
infrastruktur jalan ke Kecamatan Rimbo Bujang, Rimbo Ilir dan Rimbo Ulu dengan
tujuan laju ekonomi ke kota Muara Tebo dan tidak lagi ke Muara Bungo yang
adalah ibukota kabupaten tetangga. Alasan lain adalah karena tiga kecamatan
tersebut adalah kecamatan yang paling maju dan pendapatan masyarakat yang lebih
tinggi dibanding kecamatan-kecamatan lainnya.
Kabupaten Tebo selama dipimpin oleh Drs. H.A.
Madjid Mu'az, MM. mengutamakan pembangunan infrastruktur. Pada saat ini di Kecamatan
Rimbo Bujang telah memiliki Terminal Bus yang dapat melayani akses transportasi
langsung ke Pulau Jawa. Untuk kelancaran transportasi dilaksanakan pembangunan
dan pelebaran jalan yang menghubungkan kecamatan dalam Kabupaten Tebo.
Ada banyak potensi pariwisata di Kabupaten
Tebo, diantaranya adalah Danau Sigombak yang terletak di Desa Teluk Kembang
Jambu, Kecamatan Tebo Ulu. Potensi lain adalah kawasan Taman Nasional Bukit
Tiga Puluh (TNBT) yang menjanjikan wisata petualangan yang bernuansa off
road dan susur sungai yang menjanjikan keindahan yang eksotis alami
Kabupaten Tebo.
Adapun untuk perekonomian Kabupaten Tebo
Bersumber Pada perkebunan Sawit, Karet di dukung Oleh pertambangan baik itu
Batu Bara, Minyak Bumi dan Tambang emas tapi masih dalam skala kecil. daerah
ini kaya akan sumber daya alam dan bisa di jadikan daerah perikanan tawar
karena diLewati oleh sungai terbesar di Provinsi Jambi yaitu Sungai Batanghari
serta merupakan daerah rawa dataran rendah.Kabupaten Tebo Memiliki penduduk
sejumlah ± 224.944 jiwa dengan 75 % adalah petani. Memiliki 1 Buah Pusat
Kesehatan yaitu Rumah sakit Umum Daerah Sultan Thaha Syariffudin, dibantu oleh
12 Pusat kesehatan Masyarakat (PKM) di 12 kecamatannya.
G. Pariwisata
- Kebun Raya Bukit Sari
Areal hutan Bukit
Sari ± 136 km dari Jambi di pinggir jalan raya Jambi-Muaro Bungo-Muaro Tebo.
Tanahnya bergelombang, berbukit-bukit terjal, diikuti dengan lembah yang cukup
dalam.
Kebun Raya Bukit
Sari merupakan hutan sekunder dengan vegetasi yang masih baik. Jenis pohon
didominasi oleh pohon Plajau, Tenggeris. Meranti, Jelutung, Kedondong, Kenari
dan Terap.
Daerah terpanjang
pinggir hutan sebelah timur, merupakan bekas peladangan yang sudah tertutupi
oleh pohon-pohon. Beberapa pohon pioneer seperti Mahang tersebar luas di suatu
tempat terbuka. Pohon merambat yang sering dijumpai adalah dari suku Annonaceae
yang sering sijumpai disekitar yang tidak terlalu tinggi dan padat. Glicenia
hidup subur. Biasanya selitar lembah yang kandungan tanahnya agak lembab, diikuti
dengan pohon paku dan anggrek jenis ploclottis.
Di dalam kebun
raya ini sudah dibuat jalan setapak untuk mempermudah kunjungan. Diluar kawasan
ini pengunjung bisa menikmati sumber air panas dan air terjun Bukit Karendo
dengan ketinggian 8 meter.
- Danau Sigombak
Terletak di Desa
teluk jambu Kecamatan Tebo Ulu sekitar 30 km dari kota muaro tebo dengan luas
lebih kurang 40 ha. Merupakan kombinasi danau alam dan buatan manusia. Danau
ini terbentuk karena aliran sungai Bulian yang berbentuk lubuk yang diperluas
untuk dijadikan dam yang berfungsi untuk membendung sungai Bulian. Ditengahnya
terdapat pulau Sigombak yang dihuni berbagai satwa terutama kera. Pengunjung
dapat melakukan berbagai kegiatan sambil menikmati panorama alam yang sejuk dan
indah.
- Makam Sultan Thaha
Berada di Muara
Tebo, 200km dari kota Jambi. Sultan Thaha Saifuddin adalah sultan terakhir
keturunan Jambi (generasi ke-17 dari Putri Pinang Masak), dengan gelar Pangeran
Ratu Jayaningrat yang gugur pada tahun 1904 dan dinyatakan sebagai pahlawan
Nasional.
- Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
Taman Nasional
Bukit Tiga Puluh memiliki ekosistem hutan hujan tropika daratan rendah dan
merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan yang terpisah yang
terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan. Ekosistemnya unik dan berbeda
dengan taman nasional lainnya karena menempati kawasan perbukitan yang cukup
curam ditengah dataran rendah dibagian timur Sumatera, diperbatasan Provinsi
Jambi dengan Riau. Di wilayah Provinsi Jambi, terletak di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat (seluas 10.000 Ha) dan Kabupaten Tebo (seluas 23.000 Ha)
Taman ini
memiliki 59 jenis mamalia, 199 jenis burung dan 18 jenis kelelawar serta
berbagai reptilian dan ikan. Hutannya didominasi oleh tumbuhan suku
Dipterocarpaceae. Ada sekitar 1.500 spesies tumbuhan yang ada di dalam kawasan
ini.
Didalam dan sekitar kawasan taman ini terdapat
tiga suku tradisional, salah satunya Suku Anak Dalam yang juga disebut Orang
Rimba. Mereka masih hidup nomaden dibelantara hutan Bukit Tigapuluh dalam
wilayah Jambi yang mempunyai kelerengan cenderung lebih datar.
Luas TNBT 127.698
ha dan sekitar 33.000 ha berada di wilayah Jambi. Taman Nasional ini merupakan
kawasan hutan lindung yang mempuyai beragam jenis habitat tumbuhan dan
binatang. Didalam kawasan ini terdapat air terjun Katalo, beragam flora (660
spesies) termasuk 246 tumbuhan khas jenis flora langka, 59 spesies mamalia yang
terancam punah dan rafflesia hasseltii (cendawan muko rimau).
Dalam kawasan
penyangga TNBT juga terdapat potensi objek wisata lainnya seperti air terjun
Bulian Berdarah, air terjun Pancuran Gading, goa dan panorama Batang Sumay,
makam keramat, habitat ikan kleso (arwana) di sungai Mangatai dan batu
menangis.
H. Kesehatan
Dengan pusat Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Thaha Syariffudin
dibantu oleh Pusat Kesehatan masyararat (PKM) di kecamatan yaitu:
- PKM Kecamatan Tebo Tengah
- PKM Kecamatan Tebo Ulu
- PKM Kecamatan Tabo Ilir
- PKM Kecamatan Sumay
- PKM Kecmatan Rimbo Bujang
- PKM Kecamatan Rimbo Ulu
- PKM Kecamatan Rimbo Ilir
- PKM Kecamatan VII Koto
- PKM Kecamatan VII Koto Ilir
- PKM Kecamatan Serai Serumpun
- PKM Kecamatan Tengah Ilir
- PKM Kecamatan Muara Tabir
0 komentar:
Posting Komentar